Salam sobat semua. Kali ini Blog Download Software gratis akan mencoba membahas tema Cerpen. Cerpen adalah kependekan dari Cerita Pendek. Cerpen terbagi-bagi lagi menjadi beberapa tema salah satunya adalah Cerpen Cinta Tanah Air. Biasanya Cerpen cinta tanah air di buat sebagai dedikasi kita sebagai warganegara Indonesia yang mencintai tanah air kita yaitu Indonesia. Memang sebagai warga negara indonesia yang menunjung tinggal nilai - nilai kebangsaan sudah selayaknya kita mengisi hari-hari dengan sesuatu yang bermanfat bukan???. Jangan sampai kita menodai jerih payah hasil perjuangan para pejuang sebelum kita.
Nah salah satu bentuk langkah positif dalam mengisi kemerdekaan yang kita rasakan adalah salahsatunya dengan membuat cerpen Cinta tanah air, banyak manfaat dengan membuat cerpen bertemakan tanah air, salah satunya untuk menyemangati diri sendiri ,ataupun orang yang membaca cerpen kita,dan yang paling penting adalah melatih kita dalam hal menulis betul gk???.. Baiklah berikut ini ada beberapa Kumpulan Cerpen cinta tanah air , semoga bisa menjadi bahan referensi bagi sobat yang ingin membaca atapun bagi yang mencari untuk tugas menulis Contoh Cerpen Cinta Tanah Air :)
Kumpulan Contoh Cerpen
Cinta Tanah Air
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Conton Cerpen cinta tanah air versi 1 :
Saya
melangkahkan kaki ke sebuah tempat yaitu Anand Krishna Centre di tengah
hiruk pikuk jalan Sunset Road yang penuh dengan modernisasi,sebuah
pengalaman hidup karena telah mengikuti pembekalan dari Jurnalistik
SHINDU belum lama ini.
Tampak
berbagai macam patung Dewa,arca Budha,patung Bunda Maria dan hiasan
lampion. Sebenarnya tempat apakah ini? Sebuah perasaan berkecamuk dalam
diri,sepertinya pergi ke sebuah tempat dengan nuansa perdamaian yang
menerima segala perbedaan.
“Rima
mengapa kamu diam saja di pintu? Yuk masuk, kita lihat apa yang ada di
dalam”,ajak Bli Wayan Suardi pemimpin tim berkunjung siang ini.
“Oh,
‘Nggih Bli. Ini Rima lagi lihat-lihat. Tempatnya bagus,bersih dan
tenang. Baru melihat dari luar saja sudah membuat hati Rima tentram
Bli!” jawab saya penuh semangat.
Segera
saya memasuki tempat indah ini. Wah, tempat yang sungguh luar biasa.
Terdapat patung,arca,gambar tokoh-tokoh dari penjuru agama dan lambang
dari semua agama di dinding. Dari agama Hindu,Islam,Nasrani,Budha,dan
agama yang dianut di negeri Yahudi. Semuanya tertempel di dinding tepi
altar dengan tampak belakang sebuah kain berwarna ganda, bendera kita
Sang Merah Putih. Begitu melihatnya sungguh merasa bersemangat teringat
cerita Sejarah yang diceritakan guru minggu lalu.
“Yu,kamu membawa brosur? Boleh saya lihat?” tanya saya pada salah satu peserta.
“Oh ya kak Rima, ini ada penjelasan dari panitianya juga”,ujarnya penuh senyum.
Rupanya
ini adalah tempat untuk membangkitkan rasa nasionalisme,memupuk rasa
persatuan,cinta kasih,menghargai perbedaan agama,memperdalam agama dan
kepercayaan masing-masing insan,sekaligus terapi penyembuhan untuk
menyelaraskan jiwa dengan alam semesta, sehingga dapat mengembangkan
potensi dalam diri yang terpendam. Sungguh hal yang membuat diri saya
heran sekaligus takjub,hal yang jarang sekali terdengar di negeri ini.
“
Seandainya semua generasi muda Indonesia, kalangan pemimpin yang
sewenang-wenang pergi ke tempat ini maka Indonesia akan benar-benar
bangkit! Ya, jika ada 100 tempat serupa kemudian semua mendapat
pelatihan jadi negeri kita pasti damai”,bisik saya pelan.
“ Ada apa kak? Bicara sama siapa?” tanya Ayu yang duduk di sampingku. Saya hanya menggeleng sambil tersenyum penuh arti.
“Salam Indonesia!”seru Mbak Debby yang menjadi instruktur di AKC ini dengan semangat.
“Loh
teman-teman kok diam? Kalau saya dan kawan-kawan disini mengucapkan
Salam Indonesia jawab dengan salam yang sama,karena kita semua adalah
orang Indonesia”,tambahnya lagi.
“Salam Indonesia!”
“Salam Indonesia!” jawab kami kompak.
Mbak
Debby menjelaskan mengenai tempat ini yang sempat saya baca di brosur.
Ternyata tempat ini boleh dikunjungi oleh siapa saja,tidak memandang
latar belakang baik agama, suku maupun ras yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Hal yang terkadang sukar diterima oleh beberapa kalangan
di Indonesia sekarang.
“Baik teman-teman disini apakah ada pertanyaan mengenai tempat ini?”tanya Mbak Debby.
Tak urung lagi saya pun segera mengangkat tangan,
“Om
Swastyastu, perkenalkan saya Rima. Ada yang ingin saya tanyakan
mengenai patung,arca dan gambar dari seluruh kalangan agama ini
maksudnya apa? Terimakasih atas penjelasannya, Om Santih,Santih,Santih
Om ”
“Om
Swastyastu, baiklah Rima, mungkin saya dapat sedikit terangkan bahwa
patung,arca,gambar dan lambang suci tiap agama disini berarti untuk
mengingatkan bahwa kita makhluk ciptaan Tuhan dan mempunyai derajat
sama di mata Beliau. Menghormati simbol-simbol. Contohnya dari patung
Dewi Saraswati yang melambangkan ilmu pengetahuan,jadi kita dapat
belajar terus menerus selagi masanya. Gambar itu adalah beberapa dari
pemuka agama atau guru besar. Ada Yesus Kristus,Sidharta Gautama,Sai
Baba dan yang lain. Semua perbedaan sungguh indah apabila tumbuh dalam
satu harmoni bukan? Dunia sungguh damai bila hal itu dapat
diwujudkan,sebagai generasi muda wajiblah mengamalkan rasa cinta
agama,cinta tanah air,cinta sesama,cinta alam semesta”, kata Mbak Debby
panjang lebar.
Panitia
memberi pengarahan bahwa kita akan pergi ke sebuah tempat yang bernama
Secret Garden,sesuai tempatnya yang artinya rahasia. Konon akan
mendapat bisikan hingga relung jiwa. Kemudian kami semua disuruh
berdiri menghadap altar dengan bendera kebangsaan.
“Mari
berdiri sambil menghormat ke bendera, karena hari ini kita merayakan
Hari Kebangkitan Nasional. Mari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya untuk memperingatinya. Tapi harus kompak penuh semangat.”
“ Baik!!!” sahut kami dengan lantang.
Indonesia Tanah Airku, tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku hiduplah negeriku, bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka-merdeka
HIDUPLAH INDONESIA RAYA
Lagu
yang sungguh luar biasa, teringat dengan cerita perjuangan pahlawan
hingga mengorbankan nyawa. Lagu perjuangan yang mungkin saja bukan
salah satu lagu favorit remaja,bukan lagu anak band yang sedang menjadi
trend. Setidaknya detik ini saya belajar. Belajar untuk menghargai jasa
pahlawan kita, meskipun dengan cara berdiri 1 jam untuk upacara setiap
Senin,menghapal Pembukaan UUD Negara RI 1945 yang belum juga saya
kuasai, bahkan berbagai cara sederhana yang dapat kita lakukan sebagai
anak bangsa.
SECRET GARDEN
“Wah
, bagus tempatnya Bli Wayan! Maklum saya dari desa baru pertama kali ke
kota sikapnya kampungan begini. Untung saja ikut acara ini, benar-benar
pengalaman yang bermanfaat untuk saya, Bli!” ajak saya sambil tertawa.
Sedangkan Bli Wayan tersenyum mengamati tingkah laku saya layaknya anak
kecil mendapat sebatang permen.
Sebelum
masuk harus membunyikan bel seperti kuil di India. Taman itu cukup luas
dikelilingi tanaman dan gemericik air kolam ditambah lagi lonceng angin
yang berbunyi saat angin berhembus. Kami melepaskan alas kaki dan duduk
beralas tikar bambu.
Terlihat
sebuah pratima Dewi Durgha bertangan sepuluh yang menginjak kerbau
melambangkan mengalahkan sifat keraksasaan/hewani dan memunculkan sifat
manusiawi dalam diri manusia. Ada kutipan dari berbagai kitab suci
seluruh agama di dunia. Menginginkan hal sama yaitu perdamaian namun
bahasanya saja berbeda.
Mbak Putu memberi pengarahan untuk menegakkan badan sambil menenangkan diri, untuk bermeditasi.
Gemericik
air kolam, suara lonceng angin dan angin berhembus sepoi menambah
khusuknya meditasi. Rasa lelah bahkan berbagai masalah lenyap dengan
sejuknya hati. Tapi sepertinya saya mendapat bisikan rahasia dari alam
semesta bahwa saya bersama seluruh generasi muda, harus mulai bergerak
untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Mengajegkan Bali. Memperbaiki
jiwa-jiwa yang telah tertarik ke dalam pusaran globalisasi. Menghapus
citra Indonesia yang sarat dengan terorisme, pertengkaran, kemudian
meningkatkan kedisplinan dan menghargai antar sesama dan agama.
Usai
meditasi dan keluarnya kami dari Secret Garden adalah akhir perjalanan
seseorang dari pedalaman seperti saya. Namun perjalanan sesungguhnya
baru saja dimulai ditandai dengan lajunya bus menuju tempat nan jauh di
sana. Mungkin ini adalah sebuah mimpi,esok akan terbangun untuk
melakukan sesuatu untuk Indonesia ini, mewujudkan rasa nasionalisme
dari hati sanubari. Untuk Bali,Indonesia dan Bumi ini, sungguh saya
akan datang lagi …sumber : http://lanalana.wordpress.com/
Contoh Cerpen Cinta Tanah Air Versi 2 :
Cintailah Tanah Air Kita
(Oleh : Ramadhana Kurnia)
(Oleh : Ramadhana Kurnia)
Teng … teng …
Waktu
istirahat telah habis. Puluhan murid berhamburan dari kantin untuk
kembali ke kelas mereka, ada juga yang dari masjid setelah melaksanakan
ibadah sunnah sholat dhuha. Empat sekawan; Alisia, Ashley, Danial, dan
Dakota keluar dari masjid dengan lesu. Alisia dan Ashley pergi menuju
loker untuk menyimpan mukena mereka, diikuti Danial dan Dakota.
“Setelah ini PKn, membosankan!” gerutu Ashley sambil mengeluarkan kunci loker dari sakunya lalu membuka loker.
“Pelajarannya
sudah membosankan, tambah lagi gurunya gak pernah senyum. Dari dulu
cuma bahas buku paket lalu kerjain lima puluh soal, gak pernah
berubah!” tambah Alisia sambil melemparkan mukena ke dalam loker dengan
malas.
“Tapi dia baik, lho! Nilai ulanganku cuma 86 tapi di raportku bisa jadi 92,” kekeh Dakota.
“Mungkin dia jatuh cinta padamu,” jawab Ashley dengan sinis, ia mengunci loker sambil memutar bola matanya.
“Bukan
urusanku! Yang penting nilai raportku bagus, itu saja,” Dakota membuang
muka. Danial hanya diam, tapi dari ekspresinya tentu saja dia setuju
dengan ketiga sohibnya.
“Aku mau jajan dulu aja!” Alisia berjalan menuju kantin, ketiga sobatnya mengikuti.
Selesai jajan, mereka bertiga menuju ke kelas. Bu Guru belum datang, teman-teman mereka asyik bermain kartu UNO.
“Assalamu’alaikum
…,” sapa seorang laki-laki muda yang tiba-tiba sudah berdiri di depan
pintu. Semua anak berhambur menuju meja masing-masing. Ria segera
membersihkan kartu UNO-nya dan menyembunyikannya di laci. Danial dan
Dakota sibuk membenahi tali sepatu mereka yang diikatkan oleh Alisia
dan Ashley sebagai pembalasan keusilan mereka selama ini.
“Wa’alaikumussalam …,” jawab anak-anak sama sekali tak serentak.
“Perkenalkan,
nama saya Fauzi Abu Bakar, kalian bisa panggil saya Pak Fauzi. Saya
akan menjadi guru PKn kalian mulai dari sekarang. Sebelum kita memulai
pelajaran, coba kalian perkenalkan diri kalian satu persatu,” kata Pak
Fauzi. Murid-murid saling berpandangan, tidak ada satupun yang mau
pertama memperkenalkan diri.
“Mulai
dari yang paling depan saja,” sambung Pak Fauzi sambil tersenyum dan
menunjuk meja Lutfi. Luthfi menggaruk-garuk kepalanya dan berdiri
dengan sangat lambat.
“Nama
saya Luthfi Raditya Haryadi, biasa dipanggil Luthfi,” kata Luthfi.
Semua anak-anak bergiliran memperkenalkan diri satu-persatu.
“Baiklah,
karena sudah perkenalan, mari kita mulai pelajaran. Hmm, sampai bab
berapa pelajarannya, mbak mas?” tanya Pak Fauzi. Semua murid
berpandangan.
“Enggak
tahu, Pak. Gurunya aja ngajar gak jelas,” celetuk Dakota sambil menguap
lebar. “Loncat sana loncat sini, sama sekali nggak kayak katak.”
“Baiklah,
karena kalian tampaknya tidak semangat, saya akan cerita,” Pak Fauzi
memutuskan sambil tersenyum. Semua anak meletakkan wajah mereka di
meja. Bu Guru PKn yang dulu bila sudah memutuskan untuk ‘bercerita’,
maka itu adalah bencana bagi anak-anak karena anak-anak yang ngantuk
disuruh menebak kelanjutan ceritanya yang sama sekali unpredictable dan gak seru.
“Kisah
ini kisah nyata yang dialami oleh saudara sepupu saya, namanya Kak
Nayyif. Dia seorang sangat cerdas di sekolahnya, terutama dalam
pelajaran math dan science. Setelah lulus SMA, ia
dibiayai oleh pemerintah untuk sekolah di luar negeri dengan ikatan
dinas. Iapun berangkat ke sebuah universitas di Washington dan
bersekolah di sana. Di sana ia sakit, lalu ia periksa kepada seorang
dokter dan ia positif mengidap suatu penyakit kanker dan diprediksi
hidupnya tidak akan lama lagi. Lalu pada suatu hari, ia didatangi oleh
tim dari Netherland dan ditawari untuk diobatkan tapi harus bersekolah
di Amsterdam lalu bekerja untuk pemerintah Netherland. Kak Nayyif pun
menolak karena ia ingat bahwa ia bisa pergi dan sekolah di sini karena
dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Lalu Kak Nayyif berdo’a bahwa ia
ingin sekali melajutkan sekolahnya lalu bisa pulang kembali dan
membangun negaranya, Indonesia, maka jika Allah meridhai niatnya itu,
ia minta disembuhkan. Kemudian datanglah seorang dokter muslim dari
sebuah rumah sakit besar di USA dan menawari Kak Nayyif pengobatan
gratis. Kak Nayyif menerima tawaran tersebut. Kak Nayyif pun diobati
oleh para ahli kesehatan dari rumah sakit besar tersebut dan pada
akhirnya ia berhasil sembuh. Setelah sembuh, Kak Nayyif mulai menempuh
sekolah S3-nya. Saat hendak lulus, ia didatangi oleh FBI untuk menjadi
salah satu bagian dari mereka, tapi dengan demikian ia harus
meninggalkan semua hidupnya dan hidup menjadi orang lain dengan
identitas dan alamat lain, ia juga harus meninggalkan keluarganya dan
seluruh kehidupannya di Indonesia. Kak Nayyif pun menolak dengan
tawaran itu karena ia sangat ingin kembali pulang dan membangun
negaranya,” cerita Pak Fauzi panjang lebar. Beliau memandang
murid-muridnya sambil tersenyum.
“Nah,
dari sini banyak pelajaran yang dapat kita ambil,” sambung Pak Fauzi.
“Untuk dapat membangun negara, rasa nasionalisme adalah hal yang utama
dan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang. Tapi nasionalisme tidak
dapat berdiri sendiri. Seseorang yang memiliki rasa nasionalisme kuat
tapi tidak diimbangi dengan iman yang kuat pula, maka akan memunculkan
paham bernama fasisme, yaitu merasa bangsanya yang paling unggul. Saya
akui, pelajaran PKn sangatlah membosankan, mengantukkan, dan
menyebalkan. Saya tidak menuntut kalian semua untuk cinta pelajaran
yang membosankan ini, yang saya inginkan adalah kalian semua cinta
terhadap Indonesia.”
sumber : http://ramadhanakurnia.blogspot.com